RAGAM CERITA

14 Maret 2009

Regenerasi SMA Taruna Dra.Zulaeha

Tahun 2009


Tak hanya manusia yang melakukan regenerasi, sekolahpun bisa melakukan regenerasi. Tahun 2009 merupakan tahun revolusi besar-besaran SMA Taruna Dra.Zulaeha. Pasalnya Sebagian guru akan digantikan dengan guru baru. Sebab guru yang akan digantikan memiliki macam-macam alasan. Misalnya diterima sebagai guru PNS atau karena telah memasuki usia pensiun. Berikut ini nama-nama guru yang akan meninggalkan sekolah Taruna:


  • Guru yang akan digantikan:

        1. Pak Samsul (Agama Islam)
        2. Ibu Susie (Matematika)

        3. Pak Muji (Fisika)

        4. Pak Sugeng (Biologi)

        5. Ibu Har (Kimia) – Pensiun.

        6. Ibu Karyatin (Biologi)


  • Guru pengganti dan tambahan:

        1. Pak Sarkawi (Agama Islam)
        2. Pak Agung (Penjaskes)

        3. Pak Titus (Penjaskes)

        4. Pak Yoyok (Sosiologi)

        5. Bu Trias (Konseling)

        6. Bu Vivin (Sejarah)

        7. Bu Siti (Fisika)

        8. Bu (Kimia)

        9. Bu Rini (Matematika)

        10. Bu Sunarsih (Biologi)


Tentu saja perubahan secara besar-besaran ini sungguh dirasa sangat berat bagi anak didik. Para siswa akan merasa kehilangan sosok pengajar yang memiliki pengalaman. Terlebih bagi siswa kelas 3 yang akan menempuh ujian Mereka akan merasakan kerinduan baik dalam sisi mengajar atau interaksi di sekolah. Di lain sisi siswa juga dipacu untuk segera beradaptasi dengan guru baru yang seambrek. Apalagi sebagian besar dari mereka adalah lulusan yang tergolong masih baru. Tak jarang siswa-siswi meragukan kemampuan dan pengalaman guru pengganti. Para guru pengganti juga diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan sekolah yang terkenal disiplin. Ada juga guru yang notabene-nya alumnus SMA Taruna Dra. Zulaeha. Jadi guru tersebut mungkin lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

Sebagian ada yang mereka cintai dan sebagian ada yang mereka benci. Itu yang dirasakan para guru pengganti. Merupakan hal alamiah apabila terdapat kendala saat mengajar. Akan tetapi perbedaan mengajar itu jangan sampai dijadikan penghalang proses belajar. Meskipun guru baru, semangat tetap menggebu! Murid seharusnya lebih memahami cara mengajar guru. Jika guru yang harus memahami cara belajar murid satu persatu maka kemampuan guru tidak akan mampu. Bayangkan lebih mudah mana, 1 orang memahami banyak orang atau banyak orang yang memahami 1 orang. Semoga Regenerasi ini tidak mengambat proses belajar dan mengajar di SMA Taruna Dra.Zuleaha.