15 Januari 2016

Live in your best body....Why not?

Assalamualaikum,
Hello world!

Benda apa yang paling banyak terjual? Yap, tongkat sakti a.k.a tongsis (tongkat narsis). Sekarang lagi jamannya selfie, cekrek, edit, upload sambil nunggu pujian atau like datang. Manusia terutama di Indonesia saat ini dikabarkan menderita krisis kepercayaan dan penghargaan diri. Aktualisasi yang maya semakin dibanggakan (red: dunia maya) sedangkan dunia nyata terhapuskan.

Yah, gimana lagi... paling mudah adalah menilai penampilan seseorang secara fisik. 
Bener kan? Cepet, Mudah, Praktis, sekalian stalking dan dijamin bebas malu. Gak usah pake kenal atau ngobrol langsung segala

Ketemu orang dengan pakaian rapi plus jas atau setelan, primal instinct kita sudah menganggap orang itu pasti orang sukses banyak duit. Sedangkan kalo kita liat orang pake celana kolor kaos oblong usang atau kemeja usang, timbul first impression yang tidak terlalu tinggi kepada orang tersebut. Bisa jadi kita beliau bergaya seperti almarhum Bob Sadino dan memiliki kesuksesan segudang yang tidak dipajangnya lewat pakaian. Kita sering mengambil shortcut dalam berpikir hanya percaya pada mata. Bisa jadi karena ketertidaktarikan kita untuk berkomunikasi face to face untuk mengenal pribadi. Hmm,,, 

Trus apakah penampilan itu penting kawan?
Jawabannya: PENTING!
Karena penampilan merupakan cerminan dari kepribadian dan watak orang tersebut.

Penampilan itu kalo kita buka satu-satu ada 3 lapis... yaitu (1) pakaian luar pelindung kita berupa kain, (2) pakaian alami kita berupa jasad, dan yang ke (3) adalah pakaian ketuhanan kita yang bernama iman dan takwa.

Kali ini saya ingin membahas pakaian yang nomor (2) yaitu tubuh kita / jasad.
Dalam dunia kedokteran, tubuh manusia masih memiliki misteri yang belum terpecahkan. Ibarat bocah usia 5 tahun yang belum tau manfaat sebuah komputer canggih, yang mampu mengendalikan satelit jarak jauh, kita masih belum tau banyak tentang rahasia dan kemampuan luar biasa tubuh kita. Manusia hanya menggunakan sebesar 2% dari kemampuan otaknya. Apalagi misteri yang belum banyak terpecahkan adalah tentang otak dan persarafan tubuh kita.

Banyak orang yang tidak sadar telah diberikan tubuh yang sempurna. Bahkan yang tidak lengkap pun masih punya cara untuk bersyukur. Suatu sore saya melihat bapak-bapak mengangkat barbel 10 kg, dilanjutkan dengan pull up. Beliau hanya menggunakan tangan kanannya. Tangan kirinya? Sudah lama diamputasi. Tidak ada rasa malu dalam dirinya... sama sekali. Bahkan bapak-bapak yang ternyata sudah menjadi kakek itu membawa serta cucunya untuk berolahraga. Luar biasa!

Dari situ saya berpikir, jika bapak itu bisa menjaga kesehatan dengan aktif berolahraga kenapa kita tidak? Bukankah kita dititipi tubuh ini untuk mengembara dan aktif bergerak di muka bumi. Terutama buat remaja (mahasiswa) yuk lebih banyak bergerak lagi!

"Saya selalu membayangkan apa yang dimaksud bahwa Tuhan menciptakan kita dalam keadaan yang sempurna"

Bahasan kita kali ini sempurna dalam hal fisik ya...sempurna tidak harus lengkap, sempurna dalam artian kualitas yang super prima dan dibekali kemampuan yang tidak main-main. Jika ada yang mengeluh tubuhnya terlalu kurus atau terlalu obese, ingatlah bahwa jiwa kita diberi kesempatan untuk hidup dalam tubuh dengan kondisi yang terbaik! Make a change before too late! 


Read More..