10 Januari 2013

Ketika Musim Remidi Tiba

Ketika musim remidi tiba, hari-hari yang absurd segera datang. Wah ternyata namaku ada... Akhirnya kuputuskan kembali ke kampus. Bukan penderitaan tapi ujian kesabaran. Mengulang ujian yang sama. Menghafal jawaban dari pengalaman teman-teman. Ternyata dari hari-hari ini, aku diberikan kesempatan untuk berpikir tenang. Tenang untuk memahami maksud buku yang selama ini menemani di dalam kamar kos ku. Ketika kita ingin memahami sesuatu, sangat jarang kita memahami dalam sekali waktu. Butuh proses, pemahaman, penafsiran bahkan konflik yang harus kita lalui untuk memantapkan isi hati dengan apa yang ada dalam teori. Mungkin dari sini aku bisa menyadari. Bahwa selama ini diriku terlalu egois. Hanya ingin dimengerti bahwa dalam satu malam ini aku harus banyak belajar agar lulus dengan baik. Namun aku melupakan bahwa untuk memahami teori ini tak cukup dengan sekali putaran otak. Harus selalu dibolak-balik. Dibaca berulang-ulang kali. Sambil tiduran, lari, terbang ahh.. masa bodoh. Harusnya aku mencoba sekian kali. Tapi ego ini sejak awal sudah memasang kata bosan untuk mengulang. Padahal tidak selamanya hal yang sama itu kita lalui dengan sama. Kita bisa berpikir bahwa membaca berulang-ulang itu bakalan membosankan. Tapi kita tidak mengerti apa yang akan terjadi nanti di pertengahan kita membaca. Karena masa depan itu masih misteri ilahi. Read More..