RAGAM CERITA

24 Desember 2014

Berfoto, pelengkap hingga tujuan.

Hello world
Assalamualaikum,

Sudah saatnya memasuki musim Liburan?
Bagaimana dengan liburan Anda? Apakah anda menikmatinya?

Liburan merupakan salah satu hal yang ditunggu oleh masyarakat setelah sekian lama berkutat pada rutinitas yang menjemukan. Namun tak jarang liburan malah menimbulkan rasa tertekan seperti ingin bersaing dengan kolega atau teman dalam berlibur. Di era memotret begitu sangat mudah ini, berfoto atau lebih dikenal selfie sudah menjadi tujuan dalam berwisata. Liburan tidak lengkap dengan adanya bukti nyata melalui jepretan kamera. Mulai dari kamera handphone sampai kamera profesional yang dipakai biasa-biasa saja hehehe...

Awalnya berfoto selama liburan merupakan pelengkap dan kenang-kenangan selama melakukan wisata. Zaman dulu pun jumlahnya tidak begitu banyak, sehingga menimbulkan jepretan dengan momen yang sangat berharga dalam setiap peristiwanya.

Namun di zaman teknologi yang sudah canggih seperti ini berfoto selama liburan sudah beralih fungsi. Masyarakat cenderung menggunakan foto sebagai sarana untuk menunjang ke-eksis-an, terutama dengan adanya dunia maya. Tidak jarang tujuan wisata telah digantikan dengan tujuan mendapatkan perhatian di dunia maya. Sehingga kebanyakan masyarakat saat ini lebih tertuju untuk mencari perhatian dan apresiasi daripada mengagumi dan menikmati keindahan alam. Apakah Anda merasa begitu?
 
Masyarakat Indonesia mayoritas masih memiliki pola konsumtif. Mayoritas bukan berarti semuanya loh ya. Akan tetapi kita masih terlalu mudah untuk ditekan dengan berbagai promosi produk dari luar negeri. Kita terlalu mudah tergiur dengan produk kamera terbaru dengan mengesampingkan pertimbangan kebutuhan. Pola konsumtif ini seharusnya dapat dibarengi dengan usaha produktif, salah satunya dengan dunia kreatif.

Saya yakin semua orang di Indonesia sudah memiliki gadget di masing-masing sakunya. Namun apakah dengan alat tersebut kita menjadi manusia yang lebih bijak?

Mari kita nikmati waktu yang spesial ini dengan sebaik-baiknya ^_^
Wassalamualauikum. Read More..

28 Oktober 2014

25 Oktober 2014

Ilusi

Hello world! Assalamualaikum,

       Mata, terkadang kita terlalu percaya dengan mata kita. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kita nikmat penglihatan. Namun terkadang dengan nikmat penglihatan ini kita sering lupa bersyukur. Bersyukur tidak hanya melalui ucapan lho guys, tapi harus dibuktikan dengan tindakan. Kita harus menyadari bahwa mata ini pelengkap dari kehidupan dan pada akhirnya akan kembali dan bersaksi di hadapan Allah. Ketika hari pembalasan maka tak luput seluruh organ yang telah kita pinjam selama di dunia akan memberikan kesaksian mengenai amalan-amalan yang telah kita lakukan.

        Mata sebagai indera penglihatan adalah organ penerima rangsangan cahaya yang akan menerus sinyal bioelektrik ke dalam otak. Tepatnya di area lobus occipitalis. Sinyal-sinyal tersebut akan diolah dan dipersepsikan sebagai sebuah benda yang memiliki arti tertentu. Sebenarnya ada yang dinamakan area penglihatan primer (17) dan area penglihatan sekunder. 

     Mata kita memiliki resolusi yang sangat besar dibandingkan dengan sebuah kamera DSLR. Kira-kira berjuta megapixel perbandingannya. Namun adakalanya mata manusia memiliki keterbatasan. Terdapat istilah ilusi optik pada penglihatan kita. Oleh karena itu ada ungkapan bahwa "mata sebenarnya mudah tertipu". Salah satu contoh ilusi optik adalah ilusi geometri, posisi dan warna. Lebih lengkapnya seperti apa, googling aja ya!

Ada berapa jumlah bangunan pada gambar ini?
        Ilusi optik ini terjadi karena otak akan menerima dan mempresepsikan impuls yang ada. Bahkan ada pengaruh dengan indera yang lain, misalnya pendengaran dan penciuman. Sehingga sebenarnya kita harus jeli melihat, atau bahkan melihat 2 kali dari sudut pandang yang berbeda. Maka terjadilah fenomena second opinion, yaitu semacam perbedaan interpretasi ketika kita melihat wujud secara sekilas dan menginterpretasi menggunakan emosi dengan pada saat kita melihat sambil menganalisis. Seperti yang hari ini Indonesia alami, banyak peristiwa yang sering dipandang dengan satu jenis kacamata. Adakalnya kita harus mencoba menelaah dan melihat pemecahan dari kacamata yang lain.

"Begitu juga dalam hidup ini, kurang bijak ketika kita mudah percaya dengan apa yang kita lihat dan kurang cerdas saat kita menganggap apa yang tidak bisa kita lihat adalah tidak ada."Wahyu Tri K.

Semoga bermanfaat pembaca! Read More..

4 Agustus 2014

Pertama kali datang ke Solo, saya Gregetan dengan kos ini

Assalamualaikum,
Hello world! 

Bagaimana kabar pembaca semua? Mudah-mudahan sehat selalu serta dalam lindungan Allah SWT.

Jam dinding di rumah saya telah menunjukkan angka 1, pagi, ditemani lagu dari Slipknot yang baru saja diluncurkan.... Lagi gak bisa tidur, soalnya tadi udah tidur 3 jam wkwkwkw... Hari ini saya ingin berbagi sebuah pemikiran yang kadang-kadang bikin saya ganjel kayak bisul. Sering saya mendengar dan melihat keluhan yang ada di masyarakat atau kehidupan kita cuma di selesaikan secara superfisial saja dan gak sampai ke akar permasalahan.

Kembali saya teringat ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di Solo. Saya mulai pindah kos dari Surabaya dan memboyong semua barang ke kamar baru. Waktu itu kamar kosku lembab dan sempit, belum pindah ke kamar yang gedhe kayak sekarang. (Muka senang)

Ada satu hal yang menggelitik hati saya. Yaitu kebiasaan penghuni kos disini ketika membuang sampah. Bisa dibilang waktu itu masih jahiliyah dalam hal kebersihan. Kenapa? Karena waktu itu saya heran ketika ada mas senior yang melemparkan sampah kamarnya di salah satu sudut ruang TV di lantai 2. Waktu itu ceritanya masih jadi anak baru, jadi saya gak mau banyak omong, 

cuma tanya -"lho mas kok sampahnya dibuang disitu?"-
"Ini kan tempat sampah"
Lalu aku coba mendekat, setelah aku korek-korek sedikit ternyata ada tempat sampah kecil yang udah ketutupan gunungan sampah...
"Eh iya bener? Tapi kan ntu sampahnya kecil dan udah penuh?" saya gak berani meneruskan...
"Iya anak disini udah SERING Gitu"
Haaahh???

Alhasil sampah di ruang TV pun menggunung, pojok ruangan deket tangga itu berubah menjadi gunungan sampah. Meskipun dengan dalih ada tempat sampah kecil disana. Apa yo gak nganggu kesehatan? *pikirku Kalo ada yang sakit -sempat ada yang sakit- cuma diobati tanpa dirubah gaya hidup kayak gini nie.
Kadang keranjang sampah yang kecil itu ditumpuk, dan kalo sudah penuh gak ada yang membuang di bawah, akhirnya menggunung sampai beminggu-minggu. Ini benar-benar kehidupan yang aneh... tidak ada ketua RT di kosan ini ataupun semacam kepala geng. Seolah-olah dunia di luar kamarnya bukan urusan dia. Dan kalo ada apa-apa selalu orang yang disalahkan pertama kali adalah orang disekitarnya. (Facepalm).
Tulisan semisal "Kalo sudah penuh, sampah tolong dibuang di bawah" sampai yang bernada sarkasme seperti "Hanya orang bodoh yang membuang sampah di tempat sampah yang sudah penuh" sudah tidak ampuh lagi kalo pola pikirnya seperti ini. Sudah berulang kali diingatkan tapi sepertinya bukan itu penyelesaian yang dibutuhkan.
#Ini pas zaman Jahiliyah

Sebelumnya, saya kuliah di jurusan Fisika di Surabaya dan waktu itu saya tinggal di asrama. Sekamar isinya 1-4 orang. Satu blok asrama bisa mencapai 40 orang dan semuanya dipimpin oleh 1 orang yang kita sebut PAK RT dan hanya di lantai blok kita yang punya Pak RT. Rasanya kesadaran bermasyarakat lebih terasa ketika saya di Surabaya daripada di Solo. Pak RT (Pemimpin) punya tugas dan peranan penting untuk membawa dan mengarahkan komunitasnya. Setiap ada gesekan kita bicaran dan rapatkan, lebih dibawa ke suasana yang humor pada intinya. Pada waktu di asrama kami selalu membagi jadwal piket untuk menjaga kebersihan walaupun ujungnya banyak pelanggaran tapi ada aturan yang berlaku di sana. Jadi baru terasa bahwa betapa pentingnya peran seorang leader dalam menciptakan keharmonisan dan perubahan.

Lalu kembali di suasan kos saya yang di Solo, saya hanya bisa mengamati perilaku anak-anak kos. Bodohnya saya kok bisa bertahan selama 1 tahun di sana dengan keadaan seperti itu. Walaupun setiap kali saya berusaha menyinyir mereka (tapi kok gak tega) tentang masalah kebersihan ruang TV ini. Sempat saya kumpulkan semua dan saya tanyakan, "Apa kalian merasa nyaman dengan kondisi ruang TV dengan tumpukkan sampah dipojokkan seperti ini?" - Semuanya jawabannya sama - retoris.
"Apa kalian gak sayang dengan kesehatan kalian?"
Saya lihat kamar mereka semuanya bersih - tapi mereka melupakan ruangan yang sering dipakai bersama. Meskipun seringkali kita nonton bola bareng disana.

Awal tahun kedua, tanpa pikir panjang saya beli ember besar, paling gedhe sesuai budget yang saya punya waktu itu, dengan penutupnya, saya taruh di dekat dinding. Pojokkan yang biasa dibuat tempat buang sampah sembarang saya blok menjadi tempat sepatu umum. 

Hasilnya... Tidak mengecewakan...

Hal ini berlaku untuk kehidupan yang lebih luas di masyarakat. Banyak orang yang berobat karena sakit dan akan terjadi seperti itu jika kualitas ekonomi dan sanitasinya tidak diperbaiki. Bakti sosial yang sifatnya memberikan tindakan segera itu perlu, namun pendidikan, ekonomi dan peningkatan infrastruktur primer jangka panjang itu lebih penting. Karena mencegah dan meningkatkan kualitas hidup lebih baik daripada mengobati penyakit. Ini merupakan bahan evaluasi terutama untuk saya pribadi, semoga kita bisa memetik hikmahnya. Aamiin.

Sebelumnya mf kalo tulisan ini terlalu random.
Thx, Wassalamualaikum.
Read More..

29 Juli 2014

Tasawuf Modern, Ujian Ilmu Kedokteran dan Bonus Jin

Assalamualaikum,
Hello World!
Selamat Idul Fitri,

Senang rasanya bisa menyempatkan diri nulis di blog kembali.
Kadangkala alasan orang ga bisa nulis di blog ada dua, karena terlalu banyak cerita hari itu atau koneksi internet lagi mati. Alhasil segala macam bentuk ketikan biasanya hanya berujung di netbook saja.

Seperti di postingan sebelumnya, aktivitas selama pulang kampung lebih banyak berhubungan dengan kehidupan yang agak "nyata". Seminggu dua minggu udah gak kerasa gak megang gadget, hp atau komputer. Bisa dibilang lebih membumi dari biasanya.

Senang sekali rasanya bertemu dengan keluarga di rumah, asyik, bersyukur sekali bisa melihat Mama dan Bapak di rumah dalam keadaan sehat. Aneh ya? Biasanya manggil ortu kan satu set, kalo ngga Mama Papa, Ibu Bapak, Ebez Memez (versi gaul) tapi ortu saya unik kisahnya dan ceritanya bakalan panjang. Lanjut, Mama saya adalah seorang praktisi kesehatan sedangkan bapak... jujur bapak saya seorang yang... saya lebih memilih menuliskan PNS di kolom pekerjaan, daripada praktisi spritual.

Alhamdulillah, karena saya memeluk Islam, siang ini saya membaca sebuah buku serial Ilmu Tasawuf Modern karangan H. Mustofa. Seorang lulusan teknik nuklir di UGM yang sudah banyak menelurkan buah pemikirannya. Apa itu Tasawuf? Ini sebagian kutipannya dari wikipedia...

"Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa Arabتصوف , ) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi."


Jujur saja, saya merasa sedikit warming up selama liburan dengan buku-buku seperti ini. Ciri khas dari bukunya sangat kental dengan penjabaran Fisika Teori Modern yang sempat saya rasakan saat di jurusan Fisika Unair. Alhamdulillah saya tidak terlalu sulit mendalami bahasa beliau karena saya merasakan apa yang beliau dapat ketika berada di bangku kuliah. Pembahasannya lebih mirip kuliah - sangat memuaskan - kemudian di-twist dengan surah yang ada di Al-Qur'an. Satu persatu fakta ilmiah yang kian hari ditemukan sejalan dengan penjelasan yang ada di Al-Qur'an yang diturunkan jauh sebelumnya. Pesan saya, membacalah dengan terbuka, tapi jangan lupa untuk "dicerna" karena untuk itu Tuhan menciptakan manusia dengan akal. Di buku ini saya tidak semata-mata mencari pembenaran, tapi kebenaran selalu ditunjukkan dengan tanda-tanda-Nya bagi orang memperhatikan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika Ilmu Kedokteran Bangku Kuliah Berada di Lapangan

Malam hari, ada seorang kakek-kakek datang dengan keluhan sakit saat kencing. Turun dari sepeda motor masih butuh di bantu berjalan.


Oh ya, kebiasaan saya kalo di rumah pas lagi ga ada Mama, saya kadang-kadang mencuri "pasien" (pasien selalu saya tangani lebih dulu). Biasanya dibantu dengan mas yang kebetulan seorang perawat. Biasanya saya "curi-curi" anamnesis dan selebihnya saya serahkan ke mas. Kali ini kita dapati pasien dengan (Infeksi Saluran Kemih) ISK akibat pemasangan kateter. Kakek tersebut juga tidak membawa obat sama sekali setelah di pasang kateter. Namun saat memilih terapi terbaiknya, saya merasa seperti orang bodoh. Sejenak saya berusaha mengingat kembali pelajaran di bangku kuliah kedokteran. Namun saya akui saya masih merasa sangat oon mode:on. Baru terasa pentingnya memahami obat-obatan kalo di klinik. Namun karena mentok kebentur Antibiotik yang kami punya cuma yang itu-itu aja, jadi kami hanya bisa beri injeksi analgesik dengan antibiotik seadanya. Itulah hal sering terjadi di desa.


Si kakek, meskipun datang dengan keluhan sakit saat kencing, saya lebih tertarik dengan benjolan di pipi kanannya. Besar sekali, setelah anamnesis dan memeriksa suhu, nyeri, konsistensi benjolan tersebut sampai pada sebuah diagnosis sok-sok'an bahwa bejolan tersebut sebuah tumor jinak parotis. Lalu kami menyarankan kakek tersebut untuk kelak memperhatikan dan membawanya ke rumah sakit terdekat dengan kartu BPJS. Namun bapaknya tersenyum dan cuman bisa nrimo (menerima) katanya. Itulah yang sering terjadi di desa.

Banyak hal yang belum saya pelajari dari dunia ini...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketempelan Jin, Sayangnya bukan 'Salam Tempel'


Tak lama kemudian, datang seorang sepasang suami istri yang awalnya ingin memeriksakan kesehatan sang istri. Mereka datang dengan seorang anak perempuan berusia kira-kira 8 tahun. Anehnya anak tersebut dari tingkah lakunya sangat tegas dan lugas tidak menunjukkan perkembangan seusianya. Pada saat Mama sedang memeriksa pasien tersebut, si anak menyuruh Mama untuk melihat timbangannya selagi dia berdiri di atas timbangan. Kemudian anak tersebut meminta untuk pergi ke toilet, secara ditelusuri ternyata anak tersebut ketempelan jin.



Ketempelan Jin? Apa bedanya dengan kesurupan?

Kalo ada hal semacam ini saya juga sulit untuk menggolongkan ini masuk wilayah ilmu apa...
Jin adalah mahluk ghaib (tidak terlihat kasat mata) yang sebenarnya kedudukannya lebih rendah dari manusia dan ada yang beriman sebagian suka menyesatkan manusia. Bedanya bangsa manusia tidak bisa melihat jin tapi bangsa jin bisa melihat manusia dan jin dengan izin Allah SWT. Sebagian jin dan syaitan juga bisa mencuri kabar sedikit dari langit sehingga apa yang dibisikkan oleh jin kadangkala sesuai dengan kejadian di masa datang. Semua itu atas izin dari Allah SWT pada dasarnya untuk menguji iman manusia. Namun tak sedikit manusia yang meminta atau bahkan menuhankan segolongan dari bangsa jin ini, Naudzubillah ...
Loh kok malah ngelantur gini, wkwkw... maaf ya..

Jadi intinya kalo ketempelan jin, identik jin tersebut merasa memiliki tubuh orang tersebut dalam waktu yang lama. Tanpa sadar bahwa sebenarnya tempat jin bukan disana. Jadi ada semacam shift jin tersebut menggerakan jasad orang tersebut sedangkan orang tersebut kadang-kadang sadar tapi ingin menghentikannya. Ini bukan penyakit sejenis chorea atau Huntington yang saya pelajari tapi ini sebuah kajian khusus yang sangat halus...

Supaya gampang adegan yang kalian baca sebentar lagi mirip dengan film Insidious. Udah pernah nonton kan...? ^_^


Jadi...

Keluhan anak tersebut:
1. Berbicara panjang lebar padahal dirinya berkata tidak ingin bicara
2. Berbicara dengan lugas, cepat dan tidak menghargai orang tua tapi menunjukkan sikap sama persis seperti orang tua.
3. Senang diperlakukan seperti orang tua. Mengerti apa yang dipikirkan orang, seperti emosi, pemikiran, dsb.


Setelah mendengar bahwa ada kabar anak tersebut ketempelan jin, maka saatnya bapak saya beraksi. Sebelumnya kedua orangtuanya mengakui bahwa anak tersebut ketempelan jin. Setelah dibawa ke beberapa kiai, mereka tidak sanggup mengeluarkan. Tingkah laku anak tersebut pun aneh di rumah, tidak pernah tidur dan selalu berseliweran.


Diduga ada yang tidak beres dengan kedua orangtuanya. Tak sngaja sang ibu mengiyakan namun sang suami berusaha menutupi. Bahkan rela anaknya diambil demi kebaikan bla..bla..bla... Tak jarang kasus seperti ini bersinggungan dengan pesugihan yang ujung-ujungnya jin tersebut meminta suatu imbalan. Padahal kita hanya boleh meminta pada Allah SWT kan??

Saya melihat dari belakang anak tersebut. Sikapnya seperti orang tua, bahkan kakek nenek. Gaya berbicaranya pun sama. Jadi dari hasil pengamatan saya, ketika bapak ingin mengeluarkan jin tersebut dari tubuh si anak, jin tersebut menolak dan mengeluarkan kekuatan penolakan yang sangat besar katanya. Sehingga tidak diteruskan. Saya melihat dari tatapan anak itu, sepertinya bukan anak itu secara asli. Melainkan sosok yang beda di dalam tubuh anak itu. Ketika proses exorcist berlangsung anak tersebut melihatku dengan tatapan yang tidak wajar. Sempat diulangi dan sempat anak tersebut menjerit kesakitan. Anak itu tidak berani menatap mata Bapak. Setelah itu anak tersebut meminta untuk pulang dengan cara yang agak memaksa. Tidak kuat dan tidak betah katanya, pengen tidur, padahal dia tidak suka tidur. Sebelum berpisah, anak tersebut dan bapak bersalaman sekali lagi sambil mengucapkan "Assalamualaikum wr. wb." kemudian anak tersebut menjawab dengan salam lengkap cepat dan beberapa bacaan ayat-ayat yang tak lazim diucapkan oleh anak seumurannya.

Ooo... dalam hati saya berpikir,,.. ini jin muslim kah...?
Kemudian dia menghampiri saya dan menjabat tangan saya,

Sewaktu dia menjabat saya merasakan dari tangannya getaran yang mengalir,... seperti listrik
dan tatapan matanya sekali lagi, bukan sewajarnya...sambil berbicara cepat dan mulai tidak wajar...

Ada hal gak bisa kita jelaskan tapi hanya bisa kita rasakan...
Wa'alaikumsalam wr. wb. Read More..

26 Juli 2014

Sepetik hasil kuliah kedokteran semester 4

Hello world! Assalamualaikum, It's Ramadhan yeah! It's holiday yeah!
Akhirnya anakmu ini bisa gendut di rumah :3 Mamah...!

Karena rumah saya di desa jadi bisa dipastikan koneksi internet dan segala yang namanya gadget disini kurang diperhatikan. Komputer di rumah cuman bisa buat ms word dan paint. Namun kini terselamatkan dengan adanya netbook. Handphone.., ya cukup... monochrome tahan banting.  Televisi cuman bisa liat 3 channel stasiun TV.

Ada sebuah ritual yang aku lakukan ketika liburan, yaitu membuka history download di netbook selama satu semester. Kali ini aku mencoba menilai keberhasilan belajar semester 4 dari history. Bukan dari IP, karena aku gak tertarik... soalnya selalu aja hasilnya pas-pasan hahaha.... Udah sekolah 4 semester bisa dilihat keseriusannya dari download-an apa aja..., kalian bisa mencobanya sendiri sekedar untuk evaluasi diri. Sejauh mana sih gairah kalian di dunia persilatan ini?

Mau tau...?




Sorry rahasia pabrik beroo... :P, yang jelas ada game, tutorial dan lagu-lagu gitu...
Posting gak jelas...
Sekalian nyambung sama idul fitri, mau ngucapin Mohon Maaf Lahir dan Batin buat semuanya...
Have a quality time.. Read More..

26 Mei 2014

Kos dibelakang UNS, Perhatikan Keamanan!

Assalamualaikum
Hello World,

Malem-malem gini mau sharing tentang pengalaman kos di belakang kampus
Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah. Udah 2 tahun
kos disini banyak sekali kejadian yang perlu diwaspadai. Sebelum
memilih kos-kosan ada baiknya memperhatikan tingkat keamanan. Apalagi
saat ini aku kos di depan pasar. Kawasan di belakang kampus saat ini
ramai sekali dengan mahasiswa perantauan. Tak jarang kawasan di
belakang kampus UNS sedikit komersil dibandingkan daerah yang agak
jauhan.

Sembari menulis posting ini, ada salah satu motor matic hilang di kos
sebelah. Padahal baru di taruh di luar kos, sayangnya tidak di kunci
stang. Sebelumnya kosku juga pernah di masuki maling, beberapa kali.
Helm hilang di sekitar belakang UNS sepertinya sudah bukan berita
baru. Pencurian di sini marak. Bahkan pada liburan yang lalu, di kos
sebelah yang satunya, 6 laptop digondol maling bersama-sama. Pelakunya
tidak hanya menunggu korban lengah, segala kesempatan digunakan,
bahkan pada pagi sebelum kuliah. Salah satu teman, yang juga korban
pernah melaporkan hal ini kepada polisi, namun tidak mendapatkan
pelayanan yang memuaskan. Malahan di peringatkan dan diwanti-wanti
balik untuk tidak membawa barang berharga seperti itu lagi dengan nada
yang gak ngenakin. Padahal tau sendiri kan, orang baru kemalingan
malah digituin gimana rasanya. Tidak ada langkah, atau tindakan yang
memuaskan dari aparat untuk menciduk mafia pencurian. Sepertinya, aksi
kejahatan ini sudah membentuk sebuah jaringan yang kebal terhadap
aparat. Kesannya dibiarkan dan menjadi kebiasaan. KIta tuh ibarat
mangsa yang siapkan disantroni kapan saja. Tentu saja kita resah. So,
buat teman-teman semuanya semoga tetap waspada. Yang terakhir
pertahanan yang bisa mencegah tindak kejahatan adalah diri kita
sendiri. Read More..

23 Mei 2014

Kardiologi

Jantung
Adalah pompa manusia,
Selalu bekerja tanpa lelah,
Denyut selaras dan seirama
Pembuluh darah
Dia saluran, tabung, membesar dan mengecil
Elastis dan
Darah
Mengerikan digambarkan dalam film-film
Berjasa dan sangat vital, berisi kepingan dan plasma
Aku bingung...
Aku tidur dia tetap bekerja
Aku malu, sering mengeluh...
Ampuni hamba Read More..

20 April 2014

Kehidupan Mahasiswa Kedokteran Tahun Kedua

Assalamualaikum, Hello world!

Alhamdulillah hampir 2 tahun rasanya kuliah di fakultas kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sama kayak dulu, kampusnya murah
banget, sekali lagi tergantung masuknya lewat jalur mana, kalo lewat
pintu semut juga ga muat, wkwkwwk... Pipi makin tembem di sini,
kebanyakan di glonggong air cucian motor.

Mungkin masih masih banyak adek-adek SMA yang mengidolakan kuliah di
fakultas kedokteran. Di sini jurusan untuk menempuh ke arah profesi
dokter bernama Pendidikan Kedokteran. Konon katanya jurusan kami ini
dikira sekolah yang mempersiapkan lulusan yang siap mendidik dokter,
sejenis ilmu keguruan dan pendidikan. Wuih gila bener... dan isunya
akan diganti dengan nama PSK (Program Studi Kedokteran). PSK murah
meriah... awas loh banyak yang pengen daftar ke sini. Tapi jangan
harap gedung yang baru (sebut saja gedung hijau) di kompleks kampus
Kentingan cepat selesai. Pasalnya proses pembangunan gedung tersebut
lama banget. Padahal mahasiswanya udah ngiler-ngiler pingin ngerasain
gedung baru. Satu hal lagi rumah sakit pendidikan... katanya mau
dibangun. Tapi saat ini hanya sebuah lahan kosong di pinggir jalan.
Padahal kanan kirinya udah ada rumah sakit. So? Kita tunggu
kelanjutannya...

Kehidupan mahasiswa FK di kampus UNS sangat erat kaitannya dengan
asistensian, pre test dan responsi. Ya, kegiatan ini seolah peristiwa
sakral dimulai sekitar jam 6 pagi untuk mendapatkan materi lab. Para
Asisten udah berjaga di depan ruang kuliah sambil mengabsen mahasiswa.
Namun kegiatan ini mulai dikurangi karena banyak pihak yang keberatan.

Ujian blok... ahh... mendengar kata-kata itu...

OSCE... practice make prefect

Satu hal lagi. Kegiatan luar akademik di FK UNS sangat dinamis dan
hidup. Bisa dirasakan dinamika dan kesibukan menjalaninya. Entah
kenapa kampus jam 4 sore lebih ramai daripada jam aktif kuliah
(08.00-16.00)

Kuliah di FK UNS itu tergantung kamu, kamu yang milih, kamu yang
belajar. Sistem pembelajaran di sini adalah PBL (Problem Based
Learning) dengan mengedepankan diskusi Tutorial. Ya... meskipun sering
salah fokus... Intinya kalo masuk sini harus kenal yang namanya mawas
diri. Harus tau saat kita lagi haus ilmu atau saatnnya kita sharing
ilmu. Ilmu gak harus di dapat dari buku, bisa keluar dari mulut teman
atau dosen... atau kita menghadapi sebuah puzzle kehidupan. Read More..

12 April 2014

RAISA - Pemeran Utama (Official MV)

Hello World!
Raisa - Pemeran Utama. Tetap tampil dengan suaranya yang khas, unik. Komposisi suaranya dan video clip cocok banget. Menggambarkan secara ringan dengan elegan. Raisa tetep kelihatan cantik di video ini kok, hahaha, plus kelihatan mendalami peran banget.
Cocok untuk masukin playlist nih...






Read More..

28 Februari 2014

Cerita Fiksi : OTAN (Bagian 2)

Malam yang panjang itu memaksa Kone mencari tempat yang nyaman di sela desa itu untuk beristirahat. Dalam hatinya kacau. Ia mengelak dan mencoba bangun dari mimpi buruk itu. Dia mencubit, menampar, membentukan kepalanya ke dinding berkali-kali supaya rasa sakit itu bisa membangunkannya

"Sial...sial...sial".....
"Mama... aku pengen pulang"

Dalam hatinya ia menyesali keberadaannya di tempat yang sangat asing itu. Di dekat rumah salah satu orang utan, ada sebuah sudut pagar dengan atap yang terbuat dari rumbai daun kelapa. Temaram cahaya purnama membekas di pipi Kone yang berbulu. Tangannya bisa menjangkau kakinya meski ia berdiri.

"Hiks..hiks..hiks.."
Dia menangis, mendekapkan kedua tangannya dan membungkuk dalam kegelapan. Malam itu Kone melewatinya sendirian...

#Bagian 2
Tiba-tiba terdengar dentuman keras... Beberapa kali
Suara yang menggelegar dan beberapa langkah kaki...
Rasanya tubuhku terayun-ayun

"Hoi bangun!"
Sesuatu yang tajam menusuk wajah, mataku masih belum bisa melihat jelas.
Samar-samar bayangan buram itu menjadi jelas. Aku melihat seekor kucing mengikutiku..bukan, aku pastikan lagi itu adalah seekor harimau. Harimau dengan taring yang menjulang dan mata yang dingin. Anehnya harimau itu berjalan seperti manusia. Tidak seperti harimau yang aku lihat di buku sejak aku masih kecil. Dia memegang kayu yang tadi kurasakan.

Aku sadar... aku sedang berada dalam sangkar besi. Aku meringkuk di sana. Langkah kaki yang aku dengan ternyata adalah langkah para Harimau ini. Kira-kira ada sekitar 12 harimau yang membawaku. Aku tidak tahu pasti. Tapi semuanya tampaknya sangat tenang. Hanya aku yang disini tetap bingung.

"Ceritakan asalmu dari mana!" ucap seekor harimau di sampingku
Aku terheran, sejenak aku mencoba berpikir kembali. Mengingat kembali peristiwa yang telah aku alami.
"Mmm... masih tidak mau menjawab ya?" timpal harimau yang lain.
"Kalau begitu kita serahkan saja dia pada kepala suku" ucap harimau pertama.
"Cih..hasil berburu kita tidak terlalu baik hari ini" Harimau yang lain ikut berkomentar.

Dari kejauhan tampaknya aku juga bisa melihat kandang besi yang kosong. Mereka mendorong kandang besi itu menggunakan kereta. Di barisan bagian depan tampak seekor harimau yang menggunakan jubah yang berbeda diantara yang lain. Aku yakin dialah pemimpin kelompok ini. Harimau-harimau ini berpakaian. Mereka menutupi rambut mereka dengan kain yang terjahit. Harimau, dengan loreng coklat di balut dengan kain hitam. Hanya satu yang menggunakan jubah berwarna merah. Aku tidak tahu siapa mereka dan kenapa mereka membawaku. Bukankah harimau tidak pernah menangkap mangsa sebelumnya?

"Kita berhenti di sini dan menginap dulu" sang ketua kelompok memberikan aba-aba. Pada akhirnya mereka semua berhenti dan membangun tenda di tengah hutan. Rimbunan atap dari pohon menutupi cahaya matahari yang segera turun ke tempat peraduan. Hari itu langit tampak orange. Kemudian malam pun berganti.

Ketika malam mereka berkumpul di tengah lingkaran tenda sambil membicarakan sesuatu yang serius. Dari sini aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Akan tetapi tampaknya mereka sedang tidak dalam kondisi yang baik. Tidak ada canda tawa atau senyuman. Aku masih tetap terkurung di sangkar besi agak jauh dari kemah mereka. Malam kian dingin, sinar bulan purnama pun merajai. Harimau-harimau itu mulai beristirahat dan api unggun pun dipadamkan.

Aku berusaha untuk lari dari sini. Dengan cara apapun itu. Tidak mungkin aku memukul jeruji besi ini dengan tanganku. Pada waktu itu aku melihat segerombolan kunci yang tidak sengaja tercecer di dekat kurungan. Aku mencoba meraih, namun tanganku terlalu kecil dan pendek. Bener-benar kecil dan pendek. Aku merasa tidak berdaya. Ketika itu sinar bulan purnama semakin berjaya. Tidak terasa pantulan sinarnya mengarah ke wajahku. Tanganku masih mencoba menggapai kunci itu. Aku hanya bisa bersandar di barisan jeruji besi yang dingin. Tiba-tiba aku merasakan ada yang ringan. Seolah-olah jeruji besi yang aku rasakan menghilang. Jangkauan tanganku pun semakin mendekati kunci itu. "Bruk" aku terjungkal, rasanya jeruji besi itu tiba-tiba menghilang. OH..,Tidak~! Bukan jeruji besinya yang menghilang!! Tetapi tubuhku menjadi transparan dan sekarang aku berada di luar sangkar besi tersebut. Aku bingung, apa yang sebenarnya terjadi...

Aku tidak menyiakan kesempatan itu, langsung saja aku berlari meninggalkan harimau-harimau itu dengan pikiran penuh tanya. Siapakah diriku sebenarnya? Aku berlari senyap meninggalkan mereka dan memasuki hutan. Aku berlari... terus... dan terus berlari menjaga jarak dari kejaran mereka seandainya salah satu dari mereka sadar bahwa aku telah kabur. Hutannya sangat gelap sekali tapi aku tidak boleh lengah dari mereka.

Hampir separuh malam akhirnya aku sampai di ujung hutan. Aku melihat sebuah danau yang cukup besar. Aku lega.... ingin rasanya minum dari danau tersebut. Pada saat aku semakin mendekat ke arah danau aku melihat sesosok orang utan sedang berdiri di tengah danau.. Dari belakang ku lihat rambutnya coklat disirami cahaya purnama dan dia tampak kebingungan memandangi tubuhnya. Kemudian dia sejenak memandangi air. Tak berapa lama orang utan itu meninggalkan danau dan memasuki jalan setapak ke dalam hutan...

Aku pun segera mengambil minum... Dari pantulan airnya aku bisa melihat wajahku dengan kepala yang botak. Aku baru ingat siapa aku. Perkenalkan namaku adalah Quetra. Aku adalah mahluk sebangsa Tuyul Hutan  (Bersambung....) ^_^

Read More..

12 Februari 2014

Car Free Day Bersama Panitia SMC 2014

Assalamualaikum,
Hello World!

Hari minggu kemarin kebetulan diberi kesempatan untuk menghibur warga Solo di acara Car Free Day di jalan Slamet Riyadi. Pake mascot smc lagi, banyak sekali kejutan dan hal-hal yang aneh mulai dari:

1. Rekor foto terbanyak dengan pengunjung terbanyak sepanjang hidup
2. Bisa membuat anak kecil ketawa paling banyak seharian
3. Bisa nakutin anak kecil paling banyak seharian
4. Naek bak pickup keliling solo gak ditilang sama pak polisi...
5. Dikasih, dilemparin, "Minute maid pulpy orange"di jalan pas naek pickup sama mobil yang sepanjang jalan ngasih jempol dan anak2-nya ketawa gila.., "Thanks by the way!"


Read More..

15 Januari 2014

Cerita Fiksi : OTAN (Bagian 1)

Sinar matahari mengisi kisi dinding dari semak belukar yang tertata rapi di sebuah pemukiman indah di tanah Nusantara. Dahulu kala segala macam batang yang dihujamkan di tanah ini akan menjadi raksasa dengan berbagai kemolekannya. Tidak terkecuali replika rambatan bunga sepatu yang menghalangi halaman rumah kompleks Bumi Permai yang mencoba menyajikan gambaran itu. Kira-kira begitulah cerita kakek moyang dulu yang bisa bikin kepala ini terbang sesuai hajatnya masing-masing

Dari jauh terlihat sosok laki-laki keluar memakai sepatunya di teras kompleks permai itu.
"Aku berangkat dulu ya!"
Setelah teriakkan itu, sosok lelaki tinggi itu menghilang bersama mobil yang mengantarnya jauh dari rumah yang indah.

Seorang anak berusia sekitar 14 tahun keluar mengikuti laki-laki itu hingga ujung batasnya.
" Hati-hati Yah!" balas anak kecil itu sambil melambai sekuat tenaga.

Di tangan anak itu tergenggam erat selembar kertas berwarna hijau.
"Oh... jadi dulu ini ya yang namanya uang..." ucap anak itu dalam hati.
Sore itu sinar matahari mulai meredum diikuti pantulannya dari tiap gedung.

Di tangan anak itu terpampang lukisan mahluk berwarna coklat, jongkok didepan latar hijau sambil tersenyum. Terdapat angka 500 di setiap sudut yang berseberangan. Baunya khas meninggalkan aroma sejarah yang tidak pernah terulang.

"Ini namanya orang utan?" timpal anak itu dengan penasaran. Sambil meraba, mencium, atau bahkan menggesek permukannya dengan penuh keingintahuan ia ingin tahu lebih banyak.

Orang utan adalah sebuah mitos. Mahluk bertangan, berkaki dan memiliki rambut coklat itu dipercaya berjalan diantara ranting pohon. Masyarakat percaya mahluk ini dulunya bisa terbang dan memiliki cakar di kedua tangannya. Ada yang bilang orang utan dulunya manusia yang terlalu lama tinggal di hutan. Itulah kenapa sosok-nya diberi julukan seperti julukan manusia. Ada yang bilang lagi dia adalah manusia yang dikutuk untuk diuji di dunia. Sosok ini merupakan wujud emosi dan khayalan manusia.

Seketika angin berhembus kencang dari belakang... seperti badai yang datang tiba-tiba.

Anak kecil itu, Kone, melihat kabut tebal datang dengan cepat. Kabut itu berwarna biru tua dengan kilauan cahaya yang berpendar dengan terang. Kone... ya itulah nama yang diberikan orang tuaku. Aku tidak ingat mengapa aku melihat cahaya itu setelah beberapa detik aku palingkan dari uang kertasku. Kabut biru itu masuk dan menghembus ke wajahku hingga tubuhkan serasa dingin membeku. Setelah itu kabut itu semakin mengganas menelan seluruh tubuhku dan yang aku lihat hanyalah kilauan cahaya. Kertas itu masih aku genggam... perasaanku seperti itu. Tapi setelah aku sadari aku tidak memegang apa-apa. Yang ada sebuah tangan berbulu coklat menggantikan uang kertasku.

Mataku terbelalak ketika yang kulihat berbeda dengan 1 menit yang lalu. Aku berada di sebuah danau dengan air yang dingin. Saat itu gelap. Hanya temaram sinar bulan purnama menerangi penglihatanku yang agak buram ini. Seketika aku tarik tanganku dari genggaman si bulu coklat. Tanganku...

Tanganku adalah tangan yang berbulu coklat itu...
Aku menyadari bahwa aku adalah sosok itu. Aku bingung. Namun ketika aku menunduk jelas terlihat gambaran air semakin menjelaskan rupaku saat ini.

Kemudian aku berjalan mengikuti alur yang ada di dekat danau menembus hutan. Ya.. hutan. Kumpulan raksasa yang menjulang tinggi dengan banyak ranting. Akarnya menghujam tanah yang lembut dan basah. Dari ujung jalan aku menemukan sebuah desa... dan desa itu dipenuhi dengan orang utan... ya aku yakin, orang utan. Berbagai macam orang utan bisa aku lihat dari sini. Ada satu orang utan yang memakai topi sambil membawa sebuah radio. Satunya lagi berkumpul sambil membuat alas tidur. Satunya lagi sibuk menjaga lampu dan beberapa ada yang memakai kacamata baca. Orang utan ini juga ada yang memakai gigi emas, dia tak henti-hentinya tersenyum sambil tertawa lebar. Semakin aku dekat dengan pemukiman itu aku melihat kehidupan yang ada di balik jendela. Orang utan kecil bermain playstation di bawah cahaya lampu disko. Yang lain sedang asyik melempari kertas Teka Teki Silang dengan bidak catur. Riuh... 

Namun ada satu rumah yang sangat tenang. Orang utan itu duduk semua.... Mereka berkumpul sambil memejamkan mata. Tidak ada yang berbicara. Salah satu orang utan duduk sambil sesekali menghisap putung rokok yang terbakar hampir habis.

Di rumah yang lain, agak besar dan mewah... Katanya milik orang utan yang telah berjasa di pemukiman ini. Terdengar sayup-sayup bunyi suara mesin ketik. Lantutan itu terus berdenyut tiada henti di tengah kehidupan. (Bersambung......)
Read More..

14 Januari 2014

Playlist anime saat liburan

Assalamualaikum,
Hello world!

Liburan semester udah tiba, uyeah..., Meskipun namanya liburan tapi gak sepenuhnya libur guys. Kerjaan masih banyak, hahaha... sembari mengisi liburan enaknya dibarengin nonton anime. Mungkin karena terlahir sebagai seorang remaja yang masa kecilnya selalu disuguhi anime tiap pagi di TV kadang-kadang jadi ketagihan anime series. Daripada nonton Televisi yang isinya lagu galau atau gambusan, oplosan bukak sitik jos dll yang udah bikin mutah mendingan nonton series yang berkualitas, hehehe... realitas ya bro. Entah kenapa stasiun Televisi kita saat ini dirasuki acara talkshow hura-hura yang gak ada mutu. Bullshit! Orang dipaksa tertawa oleh humor murahan dan sarkastik :)

dan kira-kira inilah playlist anime selama liburan...

1. Sket-dance (beneran ini anime bikin ngakak mulu). Kelakuan pemainnya bikin ngakak plus editting yang bener-bener mantap. Bercerita tentang persahabatan dan kehidupan anak SMA dengan problematika yang sangat konyol. Aman untuk remaja.

2. Shingeki no Kyojin (Attack on Titan), yang ini agak blak-blakan... cukup tragis emang... ketika manusia ingin keluar dari temboknya dan bertarung melawan Raksasa.

So, itu aja buat kali dan
bye, have a nice holiday!


Read More..