31 Maret 2013

bukan [Tips] Belajar SUCK-SES Mahasiswa Kedokteran ala sistem KBK

Hello world, entah kenapa muncul ide menulis judul ini. Rasa-rasanya untuk menggeluti bidang kedokteran saat ini butuh kesadaran yang ekstra dari diri mahasiswa sendiri. Karena kita sudah memasuki era student-centered, yap. Kalo kita tahu belajar di Pendidikan dokter (fakultas kedokteran) itu sebenarnya gak susah. Tidak ada materi yang tidak bisa dikuasai. Hanya saja butuh proses dan waktu yang tidak lama. Terkadang mahasiswa zaman sekarang, termasuk saya, khususnya saya...berorientasi pada sesuatu yang bersifat instan. Gimana gak coba, kehidupan mahasiswa saat ini itu serba instan... contohnya ya, tiap hari makan mie instan, kalo buat laporan tutorial pengennya juga instan, kalo punya pacar jadiannya instan, mutusin juga instan... kalo megang gadget maennya ya instangram #gak_nyambung_banget.

[Buat para mahasiswa yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng sekalian... gunakan sesuatu yang instan itu dengan bijak, heheheh..]

Sedikit perkenalan nih, kalo kuliah di kedokteran itu paling gak ada kegiatan ini neh:
1. Tutorial = Semacam diskusi yang biasanya digunakan buat ajang gabut. Padahal ini adalah sarana belajar utama. Tapi sebagian besar mahasiswa merasa membaca buku yang dibawa saat tutorial sudah cukup tanpa timbul rasa ingin tau untuk menantang misteri Ilahi. #cieecieee.com

2. Kuliah = Kuliah zaman sekarang beda sama kuliahnya dr.Sutomo. Kalo sekarang dosen gak perlu menghafal dan super paham, cukup dengan membaca slide dan mengetukkan jari jemari sudah dianggap memberikan kuliah. Parahnya lagi kalo ada dosen yang tega ngomong sama papan atau layar LCD ketimbang ama mahasiswanya yang udah susah payah mendapatkan bangku kuliah. Alhasil pas kuliah serasa banyak yang tumbang di medan perang (tidur, maen game, ngobrol, koprol, kayang, harlem shake.... apaan sih ini!!) . Selain itu sebelum terciptanya *ppt. mahasiswa dengan sigapnya mencatat bahkan mencoba membaca gerak bibir sang dose ketika berbicara. Semua yang keluar dari mulut sang dosen tak bedanya sabda Nabi yang harus diabadikan dan harus segera dikitabkan. Bukannya mau menyalahkan atau menyesali kelahiran *ppt., hanya saja kita butuh sedikit lebih dewasa untuk menyikapi slide dosen yang cihuyy gto.

3. Praktikum =  "gerakk..gerak..coba...coba..." Begitulah sedikit ungkapan yang mungkin terlintas di benak kita sewaktu mendengar kata 'praktikum' waktu SD. Ironis sekali jika kita melihat orientasi praktikum kita di kampus sekarang. Mahasiswa banyak yang tidak mencoba dan kurang sekali rasa antusiasme pada saat menjalani praktikum. Apalagi saat ini dengan jumlah mahasiswa yang bejibun sedangkan laboratorium dan peralatannya lebih mirip ukuran kolong meja, membuat greget praktikum berkurang. Akhirnya kita dapat menemui mahasiswa gabut yang kerjaannya cuma clingukan kanan-kiri akibat tidak tersedianya kesempatan untuk mencoba. Nampaknya telah terjadi disorientasi praktikum menjadi pre tes - post tes - responsi. Mahasiswa cenderung memfokuskan pada ketiga hal tersebut daripada menyesali karena tidak mendapatkan pengalaman dan esensi
praktikum yang sebenarnya.

4. Skill lab = hati-hati! Anda memasuki kandang harimau. Hueueueue....