21 Maret 2013

Bersepeda ke Kampus UNS

Kampus adalah tempat yang enak bagi bersepeda. Gak heran soalnya di kampus banyak pohon. Jadi kalo bersepeda kita gak kepanasan dan bisa menghirup udara yang masih bersih. Jika pagi buta menguak keheningan, itulah saatnya yang pas buat gowes (bersepeda). Bulan maret ini aku memutuskan untuk membeli sepeda. Rencana awalnya, aku hanya ingin membeli sepeda yang ada keranjangnya. Tujuannya pas waktu bawa tas yang berat-berat (isi sobotta, dorland) gak perlu lagi menyiksa 12 tulang vertebrae torachia ini. Apalagi pas bepergian jauh-jauh. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli sepeda Phoenix MTB fashion. Ku putuskan untuk mengkreasikan sepeda ini dengan menambahkan boncengan dan keranjang sendiri. Oh...ya sepeda baru ini warnanya hitam. Setelah itu esoknya aku beli rantai. Tujuannya? Ya biar gak dibawa maling. Soalnya maling di kosanku itu terkenal ganas. Sepeda ditinggal sebentar di luar aja udah bisa dipastikan raib. Wadeh... geleng-geleng dah kalo dapat kejadian kayak gini. 

Emang sebenarnya enak sepeda ke kampus. Untuk menuju ke kampus gak perlu untuk mengayuh terlalu keras. Berbeda 180 derajat pada waktu pulang. Karena kampus UNS terkenal dengan kampus yang seperti gunung Lawu, jadi aku mau tidak mau harus melewati tanjakan di gerbang belakang. Kalo pas gak kuat terpaksa dituntun deh, hehehe.... Alhasil pas nyampe di kos punggung basah semua. Itulah suka duka naek sepeda ke kampus. Gapapa sih yang penting bisa sehat dan mengurangi populasi mahasiswa yang buncit. Salam gowes! NB: Gowes bisa menyebabkan lapar dan haus mendadak, hati-hati!