Negara kita, Indonesia adalah negara yang penuh dengan potensi yang luar biasa. Mulai dari kekayaan alam hingga kekayaan intelektual. Semuanya bisa dimiliki oleh bangsa kita yang besar ini. Namun, peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat kurang mendapat perhatian dari negara. Oleh sebab itu tak sedikit jenius bangsa kita yang berpaling dari negaranya. Contoh nyatanya dibuktikan dengan tenaga profesional Indonesia yang bekerja di luar negri untuk perusahaan asing.
Memang aneh, negara kita yang memiliki manusia-manusia jenius tidak mampu menempatkan mereka dengan baik. Malahan kita sendiri sibuk dengan mempekerjakan tenaga asing untuk perusahaan dalam negri. Jenius bangsa kita sudah banyak membuktikan kualitas SDM Indonesia melalui ajang olimpiade pelajar. Indonesia sudah sering merebut medali emas untuk mata pelajaran fisika dan matematika. Hebat bukan?
Kabar duka yang patut kita sayangkan adalah kematian dari David. Jenius Indonesia yang kuliah di Nanyang Technology University. Mahasiswa Indonesia itu meninggal secara misterius di kampusnya. Padahal David hampir menyelesaikan penelitiannya tentang teknologi pencitraan simulasi 4D. Penelitian ini merupakan terobosan teknologi yang sangat hebat. Dampak dari penelitian ini mampu meningkatkan teknologi negara yang mengembangkannya. Namun sayang, sebelum hasil karyanya dapat dirasakan oleh masyarakat, David tiba-tiba meninggal. Usut punya usut, kematian David merupakan pembunuhan yang dibuat dan dilakukan dengan sangat rapi. Pelaku pembunuhan ini sangat tidak jelas, karena kematian David dibuat dengan sangat alami. Apalagi dengan alibi David telah menusuk dosennya lalu bunuh diri.
Apakah karena David frustasi? Tentu saja TIDAK! Bagaimana mungkin seorang jenius Indonesia yang bekerja keras lalu mudah putus asa. Coba kita bayangkan bagaimana seorang David mampu masuk ke Nanyang. Perlu kerja keras bukan? Tentunya ia pernah melalui banyak kegagalan yang lebih berat. Namun apakah karena putus asa pada penelitiannya David memutuskan untuk bunuh diri? TIDAK Mungkin.
Ada hal-hal lain yang disembunyikan dari meninggalnya David ini. Ada indikasi penelitian yang dilakukan David merupakan salah satu penyebab kematiannya. Alat yang akan diciptakan ini mampu membuat sebuah simulasi 3D nyata (real time) yang dapat digunakan untuk berbagai macam bidang. Terutama untuk bidang HANKAM. Para tentara tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk latihan simulasi perang. Cukup dengan menggunakan alat David ini nantinya akan didapat suasana perang yang sangat nyata. Cukup mengerikan bukan?
So buat pelajar dan mahasiswa Indonesia kita. Pesan ini sangat singkat tapi sangat dibutuhkan sebuah langkah nyata dari KITA semua!
Memang aneh, negara kita yang memiliki manusia-manusia jenius tidak mampu menempatkan mereka dengan baik. Malahan kita sendiri sibuk dengan mempekerjakan tenaga asing untuk perusahaan dalam negri. Jenius bangsa kita sudah banyak membuktikan kualitas SDM Indonesia melalui ajang olimpiade pelajar. Indonesia sudah sering merebut medali emas untuk mata pelajaran fisika dan matematika. Hebat bukan?
Kabar duka yang patut kita sayangkan adalah kematian dari David. Jenius Indonesia yang kuliah di Nanyang Technology University. Mahasiswa Indonesia itu meninggal secara misterius di kampusnya. Padahal David hampir menyelesaikan penelitiannya tentang teknologi pencitraan simulasi 4D. Penelitian ini merupakan terobosan teknologi yang sangat hebat. Dampak dari penelitian ini mampu meningkatkan teknologi negara yang mengembangkannya. Namun sayang, sebelum hasil karyanya dapat dirasakan oleh masyarakat, David tiba-tiba meninggal. Usut punya usut, kematian David merupakan pembunuhan yang dibuat dan dilakukan dengan sangat rapi. Pelaku pembunuhan ini sangat tidak jelas, karena kematian David dibuat dengan sangat alami. Apalagi dengan alibi David telah menusuk dosennya lalu bunuh diri.
Apakah karena David frustasi? Tentu saja TIDAK! Bagaimana mungkin seorang jenius Indonesia yang bekerja keras lalu mudah putus asa. Coba kita bayangkan bagaimana seorang David mampu masuk ke Nanyang. Perlu kerja keras bukan? Tentunya ia pernah melalui banyak kegagalan yang lebih berat. Namun apakah karena putus asa pada penelitiannya David memutuskan untuk bunuh diri? TIDAK Mungkin.
Ada hal-hal lain yang disembunyikan dari meninggalnya David ini. Ada indikasi penelitian yang dilakukan David merupakan salah satu penyebab kematiannya. Alat yang akan diciptakan ini mampu membuat sebuah simulasi 3D nyata (real time) yang dapat digunakan untuk berbagai macam bidang. Terutama untuk bidang HANKAM. Para tentara tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk latihan simulasi perang. Cukup dengan menggunakan alat David ini nantinya akan didapat suasana perang yang sangat nyata. Cukup mengerikan bukan?
So buat pelajar dan mahasiswa Indonesia kita. Pesan ini sangat singkat tapi sangat dibutuhkan sebuah langkah nyata dari KITA semua!
”BUAT APA BELAJAR KE LUAR NEGERI JIKA PADA AKHIRNYA TIDAK BISA MEMBERIKAN APA YANG TERBAIK BAGI IBU PERTIWI”
